Sebelumnya telah dibahas mengenai berbagai cakupan bidang pelayanan fisioterapi salah satunya yaitu fisioterapi muskuloskeletal. Fisioterapi sangat berperan pada pasien dengan gangguan gerak akibat permasalahan pada otot, tulang, maupun sendi dan jaringan lunak di sekitarnya. Banyak sekali gangguan muskuloskeletal yang dapat ditangani dengan fisioterapi seperti osteoartritis (pengapuran sendi), osteoporosis (pengeroposan tulang), frozen shoulder (bahu kaku), nyeri pinggang, dan kekakuan pada leher.
Pada fisioterapi muskuloskeletal (gangguan otot dan tulang) sendiri terdapat beragam teknik yang dapat digunakan dalam menangani gangguan gerak dan fungsi tubuh akibat kelainan otot, sendi, dan jaringan lunak di sekitarnya. Beberapa teknik tersebut diyakini cukup ampuh untuk memaksimalkan fungsi anggota gerak agar pasien dapat kembali beraktivitas dengan normal.
Berikut ini akan dibahas 5 teknik/jenis pelayanan fisioterapi yang sering digunakan para fisioterapis untuk menangani gangguan muskuloskeleta (gangguan otot dan tulang)l:
- Electrotherapy
Metode terapi ini menggunakan arus listrik yang dirancang sedemikian rupa agar aman bagi tubuh sebagai media terapi. Terdapat banyak sekali jenis elektroterapi yang dapat digunakan untuk menangani gangguan muskuloskeletal. Beberapa contohnya yaitu IF (interferential therapy) untuk mengurangi nyeri akut/baru, TENS (transcutaneus electrical nerve stimulation) untuk mengurangi nyeri kronis/menahun, NMES (neuromuscular electrical stimulation) untuk mengurangi pembengkakan serta menstimulasi otot dan masih banyak lagi.
- Thermotherapy
Terapi menggunakan suhu panas atau dingin terbilang cukup ampuh dalam mengobati dan mencegah komplikasi gangguan muskuloskeletal lebih lanjut. Media yang digunakan biasanya yaitu kompres dengan air hangat atau dingin sesuai kondisi pasien. Ada pula yang menggunakan media gas dingin (cryotherapy) atau pun hydrocollator pack (semacam kantung berisi gel khusus yang dapat dipanaskan atau didinginkan). Pada kondisi akut dimana terjadi peradangan (biasanya akibat cedera seperti ankle sprain), area yang radang diberi terapi dingin untuk meminimalisir efek peradangan. Terapi hangat dapat dilakukan pada kondisi dimana tidak terjadi peradangan dan ditujukan untuk rileksasi (membantu me-release/melemaskan otot yang tegang) serta memperlancar sirkulasi.
- Ultrasound
Ultrasound ialah modalitas/alat fisioterapi yang menggunakan gelombang suara sebagai medium terapi. Gelombang suara tersebut diperoleh dari energi listrik yang diubah menjadi gelombang suara ultrasonik (diatas 20.000 Hz) oleh kristal piezoelectric pada transducer (bagian alat ultrasound yang kontak ke tubuh pasien). Kegunaan alat ini yaitu untuk melenturkan kembali jaringan lunak yang menegang (seperti otot, ligamen, atau jaringan pembungkus sendi) akibat cedera atau faktor biomekanik (kebiasaan tubuh dalam bergerak dan bersikap). Beberapa penelitian telah membuktikan pula bahwa ultrasound dapat membantu proses penumbuhan tulang muda dari kondisi patah tulang.
- Manual Therapy
Manual therapy/terapi manual merupakan suatu gerakan pasif yang dilakukan dengan tiba – tiba (hentakan) dan dilakukan dengan kecepatan yang sedemikian rupa sehingga pasien tidak bisa mencegah/menghentikan gerakan yang terjadi. Terapi manual ini sangat efektif dan aman untuk menangani kekakuan / keterbatasan gerak atau nyeri persendian karena gangguan fungsi mekanik sendi. Tujuan pemberian manual therapy yaitu mengurangi spasme otot, mengurangi deformitas, dan menambah ruang diantara dua permukaan sendi yang menyempit.
- Exercise Therapy
Exercise therapy/terapi latihan adalah suatu cara mempercepat penyembuhan dari suatu cedera/penyakit tertentu. Terapi latihan merupakan suatu usaha pengobatan dalam fisioterapi yang dalam pelaksanaanya mengunakan latihan – latihan gerakan tubuh baik secara aktif (dilakukan pasien) maupun pasif (dilakukan fisioterapis). Tujuan pemberian terapi latihan:
- Memperbaiki kerja otot-otot yang tidak efisien,
- Memperoleh kembali lingkup/derajad gerak sendi yang normal,
- Memajukan kemampuan penderita yang telah ada untuk dapat melakukan gerakan-gerakan yang berfungsi serta bertujuan, sehingga dapat mengembalikan ke aktifitas normal.
Kelima jenis pelayanan tersebut haruslah dilakukan maupun diawasi oleh fisioterapis yang berkompeten di bidangnya. Hal tersebut ditujukan untuk memperoleh tindakan yang aman serta efektif mengembalikan pasien ke aktivitasnya sehari-hari dengan normal.
Credit : http://www.nkhealth.fit/2016/12/28/gangguan-otot-dan-tulang-tangani-dengan-fisioterapi/
Di posting oleh : Miranda Audina (P27226017024
Tidak ada komentar:
Posting Komentar